Konfigurasi Web Server (Apache dan Nginx) 2 Domain pada Debian


Halo guys kembali lagi bersama saya di blog ini.Kali ini kita akan membahas materi tentang bagaimana cara mengonfigurasi Web Server (Apache dan Nginx) 2 Domain pada Debian.

Apa sih Web Server itu?Webserver adalah pusat informasi berbasis http untuk memudahkan user mengakses informasi dari suatu server. Webserver pada umumnya berjalan di port 80.

Ada banyak software yang mengelola webserver, pada blog kali ini saya akan memakai Apache 2 dan Nginx. Apa perbedaan dari Apache2 dan Nginx? perbedaannya adalah di segi penggunaan resource RAMnya, dimana Nginx lebih ringan daripada Apache2.

Oke tanpa perlu basa-basi lagi kita langsung saja eksekusi.Let's chek it out.

Hal-hal yang kita butuhkan disini adalah sebagai berikut:
1.PC/Laptop


2.Aplikasi Virtual box



3.ISO Debian




Langkah langkah
1. Buka virtualbox, ganti adapternya menjadi host-only. Jika sudah jalankan mesinnya.




2. Kita cek terlebih dahulu IP kita, ketik:


  • ifconfig



3. Jika sudah mengetahui IPnya, sekarang kita buat host pada DNS terlebih dahulu. Jadi kalian harus sudah menginstall DNS server ya. Ketik:


  • cd /etc/bind
  • nano rhino
rhino disini adalah domain saya yang sudah saya buat di blog sebelumnya.




4. Tambahkan host " WWW " seperti parameter dibawah. Jika sudah save dan exit.


  • WWW     IN     A     * IP SERVER *



5. Tambahkan pula host " WWW " pada domain kedua.


  • WWW     IN     A     * IP SERVER *



6. Jika sudah, kita restart terlebih dahulu DNS servernya. Ketik:


  • /etc/init.d/bind9 restart




7. Kita coba test ping. Harus reply.





Apache2
1. Kita matikan terlebih dahulu mesinnya, ubah adapternya menjadi bridged. Karena kita akan mendownload paket apache2, pastikan laptop kalian sudah tersambung internet ya. Jika sudah jalankan mesinnya.




2. Kita ubah terlebih dahulu konfigurasi IPnya. Ketik:


  • nano /etc/network/interfaces




3. Ubah parameternya seperti gambar dibawah. Jika sudah save dan exit.




4. Restart terlebih dahulu jaringannya. Ketik:


  • /etc/init.d/networking restart
  • Sangat disarankan pula untuk reboot.




5. Sekarang kita install paket apache2 nya. Ketik:


  • apt-get install apache2




6. Jika sudah terinstall, kita ubah kembali IP nya ke IP server. Ketik:


  • nano /etc/network/interfaces




7. Ubah parameternya seperti sedia kala, jika sudah save dan exit.



8. Sekarang kita restart jaringannya, ketik:


  • /etc/init.d/networking restart




9. Matikan mesinnya, ubah kembali adapternya menjadi host-only. Lalu jalankan kembali.




Pada beberapa kasus, setelah step ini kita tidak bisa ping ke www.rhino.com dan www.rinoa.com . Hal ini disebabkan oleh resolv.conf yang berubah. untuk mengubahnya ketik :


  • nano /etc/resolv.conf




10. Sekarang kita buat config untuk domain rhino dan rinoa, ketik:


  • cd /etc/apache2/sites-available/
  • cp 000-default.conf rhino.conf
  • cp 000-default.conf rinoa.conf
  • nano rhino.conf



11. Scroll kebawah cari parameter seperti digambar bawah, disini saya meletakan root nya ke dir /var/www/namadomain/html.


  • serverName www.rhino.com
  • DocumentRoot /var/www/rhino/html
  • Jika sudah save dan exit.



12. Kita ubah konfigurasi domain yang lain pula.


  • serverName www.rinoa.com
  • DocumentRoot /var/www/rinoa/html
  • Jika sudah save dan exit.




13. Sekarang kita buat directory untuk rootnya. Ketik:
rhino:
  • cd /var/www
  • mkdir rhino
  • cd /var/www/rhino
  • mkdir html

rinoa:
  • cd /var/www
  • mkdir rinoa
  • cd /var/www/rinoa
  • mkdir html





14. Sekarang kita import file html ke directory yang kita buat tadi, ketik:


  • cd /var/www/html
  • cp index.html /var/www/rhino/html/index.html
  • cp index.html /var/www/rinoa/html/index.html




15. Kita edit file HTML nya sesuai kebutuhan, ketik:


  • nano /var/www/rhino/html/index.html




16. Misalnya disini saya menambahkan script marquee pada htmlnya, apasih itu marquee? marquee adalah script yang berfungsi membuat textnya berjalan. Jika sudah save dan exit.




17. Sekarang kita rubah domain rinoa pula, ketik:


  • nano /var/www/rinoa/html/index.html




18. Saya rubah seperti domain rhino tadi, jika sudah save dan exit.




19. Sekarang kita nonaktifkan terlebih dahulu config default dari apache2. Ketik:


  • cd /etc/apache2/sites-available/
  • a2dissite 000-default.conf
  • /etc/init.d/apache2 restart




20. Lalu kita aktifkan config rhino dan rinoa, ketik:
rhino:

  • a2ensite rhino.conf
  • /etc/init.d/apache2 restart
rinoa:

  • a2ensite rinoa.conf
  • /etc/init.d/apache2 restart





Verifikasi
1.  Kita ubah terlebih dahulu DNS pada client.




2. Kita coba test ping 2 domain tersebut pada client. Harus reply.




3. Sekarang kita buka browser, lalu search domainnya:


  • rhino




  • rinoa




Nginx
1. Matikan mesin debian, lalu ubah adapternya menjadi bridged adapter. Karena kita akan mendownload paket nginx.




2. Kita nonaktifkan terlebih dahulu apache2nya. Ketik:


  • systemctl stop apache2
  • systemctl status apache2
  • Pastikan inactive.




3. Sekarang kita rubah IP nya, ketik:


  • nano /etc/network/interfaces




4. Ubah menjadi DCHP dari bridged. Jika sudah save dan exit.




5. Kita restart dan reboot terlebih dahulu, ketik:


  • /etc/init.d/networking restart
  • reboot




6. Kita mulai proses install paket nginxnya, ketik:


  • apt-get install nginx




7. Kita diminta untuk memasukan CD ISO 1, masukan lalu enter.




8. Sekarang kita rubah kembali IP nya menjadi IP server, ketik:


  • nano /etc/network/interfaces




9. Ubah menjadi sedia kala, jika sudah save dan exit.




10. Lalu kita restart jaringannyam ketik:


  • /etc/init.d/networking restart




11. Matikan mesinnya, ubah adapternya menjadi host-only kembali. Lalu jalankan kembali




Pastikan setelah step ini kita masih bisa ping ke www.rhino.com dan www.rinoa.com ya, jika tidak bisa ping kembali. Scroll ke step 9 apache2

12. Kita buat directory untuk root nya nanti, disini saya akan membuatnya di /home/. Ketik:


  • cd /home
  • mkdir rhino
  • mkdir rinoa




13. Kita copy file html default dari nginx ke directory root tadi, ketik:


  • cd /var/www/html
  • cp index.nginx-debian.html /home/rhino/index.html
  • cp index.nginx-debian.html /home/rinoa/index.html




14. Kita rubah sedikit file htmlnya, ketik:


  • nano /home/rhino/index.html


15. Rubah sesuka hati kalian, jika sudah save dan exit.


16. Kita rubah pula domain kedua, ketik:


  • nano /home/rinoa/index.html



17. Rubah sesuka hati kalian pula, jika sudah save dan exit.



18. Kita buat config untuk kedua domainnya, ketik:


  • cd /etc/nginx/sites-available/
  • cp default rhino
  • cp default rinoa



19. Rubah konfigurasinya dimulai dari domain pertama, ketik:


  • nano rhino




20. Scroll kebawah, sesuaikan parameternya seperti gambar dibawah, jika sudah save dan exit.


  • listen 80;
  • listen [::]:80;
  • root /home/rhino
  • server_name rhino.com www.rhino.com




21. Kita rubah pula domain kedua, ketik:


  • nano rinoa




22. Sesuaikan juga dengan parameter dibawah, jika sudah save dan exit.


  • listen 80;
  • listen [::]:80;
  • root /home/rinoa
  • server_name rinoa.com www.rinoa.com




23. Di Nginx, untuk mengaktifkan confignya kita hanya perlu menyalin file config di /sites-available/ ke /sites-enabled/. Ketik:


  • cp rhino /etc/nginx/sites-enabled/rhino
  • cp rinoa /etc/nginx/sites-enabled/rinoa




24. Sekarang kita aktifkan nginxnya. Ketik:


  • systemctl start nginx
  • systemctl status nginx
Pastikan running, jika error nonaktifkan terlebih dahulu apache2 nya. Ketik:

  • systemctl stop apache2
  • Lalu jalankan nginxnya.





Verifikasi

1. Buka browser lalu search domain:


  • rhino:




  • rinoa:


Kita udahan dulu sharing dan belajar barengnya,jangan bosen-bosen main ke blog ini.Semoga bermanfaat bagi kalian yang membacanya.Sekian dari saya kurang lebih nya mohon maaf,jika ada kesalahan silakan comment di bawah.Akhir kata terimakasih.

Komentar

Postingan Populer